Showing posts with label Wisata Kuliner Dunia. Show all posts
Showing posts with label Wisata Kuliner Dunia. Show all posts

Thursday, January 2, 2014

MAKING BUREK WITH FILLO DOUGH (TURKISHINDO STYLE)

Hello everyone.. Happy New Year "2014" :) My New Year was sooo white, we had (in Lincoln, Nebraska, USA) the snow showered right on the first day of the year 2014. Wondering how's your New Year there.. :)

Anyway, I am going to give another delish food recipe for sure it's gonna be easy brizzy for everyone. And for my lovely Indonesian friends, I will also give the recipe in Bahasa Indonesia (Indonesian Language). Hehehe.. by the way, for Indonesian Burek sounds a little bit funny as a food name coz Burek means "blurry or vague" in Bahasa Indonesia. But of course it's nothing to do with its meaning in Bahasa Indonesia. I would say the taste of Burek, especially My Burek (The Turkishindo style Burek), is closer to taste and texture of "Martabak Mesir". 

For your information guys, there's no such thing called Turkishindo Burek. I named it that way coz originally it was a Turkish Burek recipe I learned from my friend Meryem Abla and then I did some experiment on it by replacing and adding some Indonesian spice. And it turned out good, and some friends asked for the recipe.

Burek is one of authentic foods of Mediterranean Countries like Turkey and Bosnia. First time I tried Burek, it was from my Turkish friend who invited for dinner in her apartment. I thought only Turkish has the Burek but I figured out later on the Ramadhan's Iftar at Bosnian Masjed, the Bosnian also have their own Burek. Anyway, I love both the Turkish and Bosnian Burek. Sooo.. let's try my Turkishindo Burek :) 

Ingredient:
  • 1 package of Fillo Dough (any brand, you can find it at most groceries store. I got mine at the arab store)
  • 1 stick of Unsalted Butter, equal to 1/2 cup or 4 ounce (melt it down) and about 1/2 table spoon of butter for the pan
  • 3 eggs (beat them)  
  • Some Sesame seeds (to be sprinkled on the top of Burek)
  • a square or rectangle cake pan
Filling Ingredient:
  • 400-500 grams of beef's meat
  • 1 medium onion (chop into small pieces)
  • 2-3 cloves of garlic (chop into small pieces) 
  • Some salt (as you like)
  • 1-2 table spoon white of Black pepper (as you like)
  • 1 cube of Beef or chicken broth
  • 1-2 table spoon of curry powder
  • 2-3 table spoon of sweet soy sauce (Indonesian brand is the best hehehe) if it's hard to find feel free to not using it  
  • 2 table spoon of Oil or butter
  • 2 table spoon of cream cheese
  • 2 green onion (chop)
  • 2 celery (chop)
fry the onion and garlic till it gives you good smell and golden in color. Add beef, and then sat, pepper, curry powder, beef or chicken broth (cube or powder), sweet soy sauce and then stir them till cooked. After when it almost cooked, add the green onion, celery and cream cheese. when the filling is ready, let it cool down for a while before using it. 

Method:
  • On the bottom of the pan.. wipe all the butter to the the pan surface
  • Put the first layer of Fillo dough (you can cut the dough following the size of the pan) and then using the cooking brush (basting brush) spread the melted butter on the first layer of Fillo dough and then spread the eggs on it (you can use another brush or using spoon anyway easier for you). After adding butter and eggs, put another layer (the 2nd layer) of Fillo dough into the pan and repeat exactly the same way until the 8th layer.
  • On the 8th layer, after spreading butter and eggs, spread half part of the filling (seasoned beef). After that add another layer of Fillo dough, repeat the same method of spreading butter and eggs till the 16th layer
  • On the 16th layer, after spreading butter and eggs, spread another half part of the filling (seasoned beef) on it. and then add another layer and repeat adding butter and eggs all over it till the 24th layer
  • On the final top of the Burek, spread the eggs and then cut the burek slowly into 20-24 small squares (depend on the size of the pan) and then ad the sesame seed
  • Preheat the oven 350 F
  • Bake the Burek for 30 minutes (or more, make sure you check it)
And that's it :) Let's try :)

Buat teman teman Indo :) Ini resep Burek dalam Bahasa Indonesia

Bahan Dasar:
  • 1 pak Fillo Dough (buat yang di Indo khususnya yang di Jakarta bisa nyari di Ranch Market)
  • Sekitar 113 gram mentega (cairin di tempat terpisah)
  • 3 butir telur (kocok lepas)  
  • Wijen (untuk ditabur di atas Burek)
  • Loyang kue yang kotak atau persegi panjang (pastiin agak dalam jangan tipis)
Bahan Isian:
  • 400-500 grams daging sapi
  • 1 buah bawang bombay (rajang halus)
  • 2-3 buah bawang putih (rajang halus) 
  • Garam (sesuai selera)
  • 1-2 sendok makan lada (boleh tambah atau kurang, sesuai selera)
  • Kaldu blok atau bubuk (secukupnya)
  • 1-2 sendok makan bubuk kari
  • 2-3 sendok makan kecap manis (boleh tambah atau kurang, sesuai selera)  
  • 2 sendok makan minyak atau mentega (untuk menumis)
  • 2 sendok makan cream cheese (kalo nggak suka creamy nggak pake gapapa, boleh diganti keju cedar kalo susah nyari cream cheese)
  • 2 batang bawang daun (rajang)
  • 2 batang seledri (rajang)
Buat isinya, tumis bawang bombay dan bawang putih sampe harum terus masukin semua bumbu lainnya. Pas hampir mateng, tambah daun bawang dan seledri sama cream cheese nya. Aduk lagi sampe mateng terus kalo udah jadi dinginkan sebelum dipake. 

Cara Membuat:
  • Oleskan mentega ke seluruh permukaan loyang
  • Letakkan lapisan pertama kulit pastry atau fillo dough kemudian oleskan mentega leleh dan telur. Ulangi cara ini sampai lapisan ke 8.
  • Pada lapisan ke 8 setelah diberi metega dan telur, taburkan merata setengah dari isian, kemudian setelah rata, tambahkan lapisan fillo dough dan ulangi cara pertama hingga lapisan ke 16
  • Pada lapisan ke 8 setelah diberi metega dan telur, taburkan merata sisa setengah dari isian, kemudian setelah rata, tambahkan lapisan fillo dough dan ulangi cara pertama hingga lapisan ke 24
  • Pada lapisan paling atas oleskan telur secara merata kemudian potong perlahan Burek hingga 20-24 baian kecil (sesuai ukuran loyang). Pada bagian atas yg telah dilumuri telur, taburkan biji wijen (sesuai selera).
  • Panaskan oven pada suhu176 Celcius (350 Fahrenheit)
  • Panggang Burek selama kurang lebih 30 menit (pastikan di cek yaaa)
Gimana? gampang kan. Selamat mencoba :)

Friday, July 26, 2013

Berbuka di Palestina

Tak terasa hari ini baru saja berlalu dan kita baru saja memasuki 18 ramadhan. Ada yang spesial di ramadhan hari ke 17 yang baru saja una lalui. Yup, seperti judul di atas, una baru saja berbuka di Palestina. Hehehe, kaget? Jangan kaget dulu, bukannya ke tanah Palestina tapi ke rumah saudara seiman yang berasal dari Palestina. Kawan una yang berasal dari Palestina ini bernama Nadia Eddmeiri. Una kenal Nadia lewat teman una yang berasal dari Turky kurang lebih dua tahun silam, sejak itu kamipun keep in touch melalui facebook dan hp karna nadia yang bekerja dan lokasi tempat kami tinggal lumayan jauh, yaitu hampir setengah jam berkendara mobil.

Lama tidak bertemu Nadia, suatu malam ketika una dan kawan kawan Indo una maen bowling, tanpa sengaja kami bertemu disana. Nadia pun memperkenalkan kakak perempuannya bernama Naderah yang baru saja tiba dari Palestina untuk menemui dirinya. Pertemuan kamipun berakhir karna Nadia dan kakaknya harus pulang lebih dulu. Selang beberapa hari kemudian, Una dapat call dari Nadia. Nadia mengundang una dan beberapa teman Indo una untuk berbuka puasa bersama di rumahnya hari kamis (tadi malam). Tanpa ragu, unapun mengiyakan dan.. inilah awal ceritanya gimana bisa buka puasa di Palestina.

Una dan dua teman (Kak Sarah & Mbak Dami) tiba di rumah Nadia tak lama setelah magrib sekitar pukul 09.10 pm. Dari luar memang terlihat banyak mobil yang menunjukkan bahwa Nadia juga mengundang teman lainnya. Una dan kawan una pun  masuk disambut oleh Nadia dan Naderah serta putri Naderah. Disana ternyata ada beberapa teman yang juga una kenal dan una ketahui merupakan keturunan Palestina (Shereen, kakak dan mamanya). Setelah saling sapa kamipun shalat maghrib dan kemudian dilanjutkan dengan acara puncak dan yang paling menarik malam itu yaitu jamuan makannya ^__^

Dari kejauhan main dish atau makanan utama malam itu sudah dapat dilihat. Dua talam nasi mirip briyani tampak tersaji di dapur Nadia. Makanan yang mirip briyani itu bernama Maqloubeh. Maqloubeh adalah sajian khas negara arab seperti Palestina, Jordan dan Syria yang berupa nasi kuning berempah yang dimasak dan disajikan bersama daging seperti ayam atau kambing. Uniknya karna ketika dimasak ditumpuk sehingga ketika dikeluarkan dari panci, maka akan tampak daging tersusun diatas nasi. Inilah dasarnya dinamakan Maqloubeh yang berarti upside down (dibalik atau ditumpuk). Disamping maqloubeh, adapula salad dari berbagai jenis sayuran segar dilengkapi dengan Labne atau yougurt yang dicampur dengan bawang putih, minyak zaitun dan seledri. Adapula Hummus yang mirip saus kacangnya Indonesia, tapi ini dibuat dari jenis kacang yang berbeda yaitu chickpeas atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama kacang arab atau kacang kuda dalam bahasa melayu.Hummus ini dapat disantap bersama roti khas Arab berupa roti pita atau roti khobz. 

Ketika sedang menata makanan di piring, tampak sebuah sajian makanan yang terlihat sangat familiar dan mirip makanan Indonesia. Kalo di Indo nih, makanan ini miriiiiiip banget sama yang namanya buncis atau kacang panjang tumis. Dan bener aja, rupa-nya semirip rasa-nya. Cuma, makanan ini di Palestina dikenal dengan nama Fasolia Khadra Bzayt hehehe bagus ya namanya, kayak nama orang. Kalau diartikan dari namanya, makanan ini berarti "kacang hijau dan minyak zaitun". Ternyata di Palestina, jenis sayuran tumis ini biasa dimakan bersama roti atau nasi. 

Setelah dimanjakan dengan makanan utama, tibalah saatnya mencicipi makanan pencuci mulut atau dessert. Nadia pun menyediakan satu talam Baklava yaitu kue manis yang mirip pastry yang disisipi kacang, kayu manis dan gula di setiap lapisan nya. Bedanya dari pastry, kue ini lebih moist karna banyak menggunakan mentega. Baklava ini sangat nikmat bila disantap dengan yang namanya sage tea yaitu tea yang dicampur jenis daun herbal sage yang memiliki banyak khasiat. Ada juga kopi arab khas Palestina yang rasanya lebih mirip bandrek. Kopi ini tidak seperti kopi di Indonesia pada umumnya yang disajikan dalam cangkir ukuran sedang atau gelas, Kopi arab ini disajikan dalam cangkir kecil. Mungkin karna rasanya yang strong banget, sehingga cukup segelas kecil untuk menikmatinya dan kalau mau lagi tinggal nambah. 

Sambil menikmati makanan pencuci mulut, kamipun larut dalam perbincangan tentang adat dan budaya umum serta budaya ramadhan di negara masing. Sambil lalu una pun menyempatkan diri bertanya pada Naderah tentang perjalanannya ke Amerika karna berbeda dengan Nadia yang memang sudah 30 tahun lebih menetap di Amerika, Naderah adalah warga negara Palestina yang menetap di Jerusalem. Naderah pun bercerita bahwa dirinya berangkat ke Amerika melalu bandara Tel Aviv di Israel karna hanya itu satu satunya bandara disana dan untuk ke Tel Aviv, Naderah layaknya warga Palestina lainnya yang hendak ke Israel harus melalui post perbatasan yang dijaga ketat ditambah lagi harus membayar sejumlah uang di perbatasan untuk bisa keluar. Mendengar cerita ini langsung dari saudara seiman yang berasal dari Palestina, sungguh suatu pengalaman yang berharga. Membuat diri banyak bersyukur atas nikmat Allah yang memberikan kenikmatan dan kemudahan yang tak terhingga dalam kehidupan una selama ini.

Bersyukurlah kita yang masih bisa menghirup udara kehidupan untuk dapat tinggal di negri sendiri dan selamat serta aman ketika harus bepergian. Karena banyak sodara kita di luar sana yang jangankan untuk bepergian, hidup di negri mereka sendiri saja tidak bebas ataupun aman. Subhanallah Walhamdulillah Wa Laailaahaillallah Huallahu Akbar 
Semoga ramadhan ini membawa berkah bagi sodara sodara kita yang sedang mengalami konflik di negri mereka. Aaamiiin YRA